Tadi sore sepulang dari tempat kerja, melewati
jalan perdangangan. Biasanya jalan ini selalu disesaki dengan orang-orang yang lalu-lalang, karena jalan ini merupakan sentral yang menghubungkan
Jambo Aye utara dan Jambo Aye Tengah, jalan ini terletak dipusat kota Panton
Labu. Sesampainya didepan sebuah lorong menuju ke Kantor Pos Pantonlabu, saya
melihat ada hal yang unik, orang-orang berkerumun di depan sebuah rak yang tak
lain adalah tempat orang-orang membeli Putu Bambu atau Kue
Putu. Dan saya pun singgah disana untuk membeli kue tersebut. Karena pembeli begitu ramai, maka saya harus menunggu antrian untuk mendapatkan
Putu Bambu yang lezat itu.
Sekilas Tentang Putu Bambu
Kue putu, putu bambu, putu buluh atau
puto bumbong adalah kue kukus berbentuk silinder dan berwarna kekuningan
tradisional. Kue ini terbuat dari tepung beras dengan warna hijau yang
diperoleh dari daun pandan yang disebut suji, diisi dengan gula aren, dan
dikukus di tabung bambu dan disajikan dengan parutan kelapa. Makanan tradisional
ini biasa ditemukan di Maritime Southeast Asia, meliputi Indonesia,
Malaysia dan Filipina, dan kueh putu bambu ini diyakini berasal dari Kerala India.
Kue putu juga bisa ditemukan di Belanda.
Kue putu merupakan salah satu kue
Indonesia atau makanan ringan tradisional, dan makanan jalanan yang populer
yang biasa dijual oleh pedagang keliling, bersama dengan klepon, yang
sebenarnya berbentuk kue, namun dibuat dengan tepung ketan.
Bahan Dan Metode Memasak
Untuk menghasil kue putu ada beberapa
bahan yang harus disiapkan. Mulai dari tepung beras dengan pewarnaan daun
pandan hijau, diisi dengan gula aren. Bahan tepung beras kelapa hijau ini dengan
sajian gula aren diisi wadah bambu. Selanjutnya, tabung bambu yang diisi
dikukus di atas kompor uap dengan lubang kecil terbuka untuk meniup uap panas.
Kue tubular yang dimasak kemudian didorong keluar dari wadah tabung bambu, dan
disajikan dengan kelapa parut.
Kueh tutu Singapura atau disebut juga
putu mangkok di indonesia
Varietas kue putu sering dalam bentuknya
atau dalam tambalannya. Kue putu dari berbagai bentuk dengan ramuan, pengisian
dan resep yang hampir sama ada di Asia Tenggara. Bonu berbentuk putih seperti
putu disebut putu piring (untuk: disc / plate putu) dan lebih umum di Malaysia,
sedangkan putu mangkok putih atau hijau yang lebih tebal dan bundar (bahasa
Indonesia untuk: bowl putu) adalah lebih umum di Indonesia. Di Singapura
bagaimanapun, putu mangkok disebut kueh tutu.
Secara tradisional kue putu diisi dengan
gula aren, namun saat ini ada beberapa variasi baru dengan menggunakan tambalan
berbeda, seperti coklat atau abon (benang sapi).
Di negara mayoritas-Filipina Katolik, kue
putu, yang secara lokal dikenal sebagai puto bumbong umumnya dijadikan makanan
ringan selama musim natal, dan biasanya berhubungan dengan sembilan hari
tradisional Simbang Gabi novena, di mana warung-warung menyajikan makanan
ringan termasuk puto bumbong & minuman awa orang beriman di luar Puto
bumbong berbeda dari sepupu Asianya yang tidak berwarna hijau, warnanya ungu
karena bahan utamanya, varietas nasi berwarna violet unik yang disebut
pirurutong. Secara simbolis, ungu adalah warna liturgi utama musim Adven, saat
Simbang Gabi biasanya berlangsung.
0 Comments
Posting Komentar