Saya pernah bertanya kepada seorang dokter, "Dok dimana letak otak" tentu saja dokter dengan cepat menjawab karena paham betul tentang anatomi tubuh "Otak dikepala" jawab dokter, kemudian saya bertanya "Dok dimana letaknya akal?," Dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menjawab bahwa dia tidak berhasil menjawab dimana letaknya akal. Kemudian saya bertanya lagi "Dok apa fungsinya otak", "Apa Tugasnya otak" Dokter menjawab "Mengirim perintah". Ternyata akal dan otak satu sama lainnya adalah berbeda, padahal manusia di muliakan oleh Allah SWT dengan akal, bukan dengan otak. Tidak ada selain manusia yang dibekali kemulian dengan akal.
Dimana letak akal?, kalau anda tidak tahu dimana letak akal, bagaimana anda akan menggunakannya akan merawatnya. Maka jangan heran kemudian ada istilah, kehabisan akal, hilang akal, kekurangan akal, tidak masuk akal, maka akal sampai detik ini tidak pernah ditemukan.
Nah bicara tentang akal, sesuatu yang memuliakan manusia dengan yang lainnya, maka manusia mempunyai empat kederajatan:
  1. Makhluk, segala sesuatu ciptaan Allah SWT adalah makhluk, maka manusia termasuk didalamnya, tapi selain manusia masih ada makhluk-makhluk lain sebagai ciptaan-Nya.
  2. Manusia, ini belum agak aman, karena masih bisa jatuh derajatnya, jatuh kederajat yang lebih hina, naik kelas lagi, jadi "Khalifah fil Ardhi" (Pempimpin di muka bumi), ini sudah angka aman pertama, apabila jatuh masih menjadi manusia, Jadi harus naik lagi jadi Insan kamil.
  3. Insan Kamil, Manusia paripurna (Manusia yang sudah selesai dengan kemanusiaannya sendiri, hal-hal yang bersifat keduniaan). Dan ini pun belum ini belum tinggi, jadi harus naik lagi menjadi Hamba Allah. 
  4. Hamba Allah, Manusia berhasil menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri, egositasnya sendiri, kemudian menghamba kepada Allah SWT, dan ingatlah ketika peristiwa Isra' dan Mi'raj ketika Nabi Besar Muhammad SAW diperjalan oleh Allah dalam kedudukannya sebagai hamba.
Sekarang kita tinggal mawas diri, kita berada di derajat yang mana?, sekarang kita mulai bertanya "Dimana letak akal?", "Sudah tau dimana letak akal?" "Saya tidak mau menjawab, karena itu adalah akal anda, bukan akal saya sendiri" 

Tulisan diatas adalah petikan dari channel youtube resmi Gus Candra Malik, yang membahas tentang kehidupan sufi sehari-hari, cerminan sebuah perjalanan mengenal kembali ritus kehidupan manusia. Sebuah perjalanan untuk terus bergerak dalam pelukan-Nya.

Biografi Singkat Gus Candra Malik :
Gus Candra Malik, lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Maret 1978; umur 39 tahun adalah pengasuh Pondok Pesantren Asy-Syahadah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Namanya juga dikenal sebagai tokoh sufi, sastrawan, wartawan, penyanyi lagu reliji, pemeran film, penulis sejumlah kolom di berbagai media massa, dan pencipta lagu reliji yang kemudian disebut sebagai kidung sufi. Sejumlah karya sastra Candra Malik pernah dipublikasikan di berbagai media massa antara lain Kompas, Majalah Sastra Horison, Koran Tempo Minggu, Suara Merdeka, Suara Karya, dan Majalah Femina. Lagunya, Syahadat Cinta menjadi original sound track (OST) Cinta Tapi Beda, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo (2013).Sejak 2015, Candra Malik menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (PP Lesbumi) PBNU untuk periode 2015-2020. (wiki)