Zamzam dalam bahasa arab: زمزم - air yang banyak (Mahmud Yunus, Hal. 157), melimpah-ruah adalah air yang dianggap sebagai air suci oleh umat Islam. Zamzam merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan Masjidil Haram, sebelah tenggara Ka'bah, sumur zamzam ini berkedalaman 42 meter. Banyak peziarah ketika mereka melakukan ibadah Haji dan Umrah yang berkunjung ke sumur Zamzam.
Penyebutan ataupun nama lain dari zamzam adalah syabba'ah, marwiyah, nafi'ah, afiah, maimunah, barakah, barrah, mdhmunah, kafiah, syifa'u saqam, tha'amu tha'min, hazmatu Jibril, suqya Ismail, mu'dzibah. Ulama mengatakan bahwa banyaknya penamaan itu menunjukan kemulian dan keagungan sesuatu tersebut.
Zamzam merupakan air yang sangat kental dengan khasiat dan keutamaan-keutamaannya yang lain, air yang selalu menjadi oleh-oleh para jama'ah haji dan umrah dari seluruh penjuru dunia, ketika mereka sudah pulang ke negera masing-masing. Air ini mempunyai sejarah yang luar biasa dan sangat menyentuh di hati dan menggetarkan jiwa.
Menurut riwayat, mata air tersebut ditemukan pertama kali oleh Siti Hajar setelah berlari-lari bolak-balik antara bukit Shafa dengan bukit Marwah, atas petunjuk Malaikat Jibril, tatkala Nabi Ismail, putera dari Siti Hajar, mengalami kehausan di tengah padang pasir, sedangkan persediaan air tidak ada kemuliaan lewat air Zamzam melalui perintah Allah SWT. Maka Allah mengutus Malaikat Jibril. Sesaat setelah Jibril menghentak kaki - yang kemudian menjadi tempat Zamzam itu, ibunda Nabi Ismail menampung air yang mengalir dengan menggali tanah di sekitar keluar airnya itu agar air itu tak hilang ketika dia ambil kantong minumnya.
Rasulullah melanjutkan, "Andai ibu Ismail tidak menampung air itu, tentu sekarag sumur Zamzam sudah jadi mata air yang mengalir." Jibril kemudian menceritakan bahwa lokasi itu kelak adalah Baitullah yang akan dibangun Ibrahim AS dan Ismail AS. Peristiwa itu terjadi 1910 SM, 2572 tahun sebelum kelahiran Rasulullah, atau sekitar 4000 tahun yang lalu.
Rasulullah melanjutkan, "Andai ibu Ismail tidak menampung air itu, tentu sekarag sumur Zamzam sudah jadi mata air yang mengalir." Jibril kemudian menceritakan bahwa lokasi itu kelak adalah Baitullah yang akan dibangun Ibrahim AS dan Ismail AS. Peristiwa itu terjadi 1910 SM, 2572 tahun sebelum kelahiran Rasulullah, atau sekitar 4000 tahun yang lalu.
Daftar Pustaka :
Buku Sahabat Setia Haji dan Umrah - DR. H. Rusli Hasbi, Lc.MA
Wikipedia.
0 Comments
Posting Komentar