Aku bagaikan pemulung ditengah sahara yang sangat gersang, aku hanya
dapat mengais sisa-sisa rasa itu, tidak lebih. Rasa letih dan keringat
yang bercucuran dibadanku, tidak pernah menyurutkanku untuk mendapatkan
apa yang pernah didapat sebelumnya.
Jalan setapak itu terus kutelusuri, angin dan debu dijalanan berpasir itu bak seirama saling mengisi dan mengipas kesana kemari, seolah-olah angin dan debu itu menuntunku, dan dia berbisik "Wahai sang pengais rasa, jangan pernah jemu untuk mendapatkan apa yang selama ini kamu cari". Senyuman pun terlihat diwajahku yang penuh dengan rasa bahagia.
Jalan setapak itu terus kutelusuri, angin dan debu dijalanan berpasir itu bak seirama saling mengisi dan mengipas kesana kemari, seolah-olah angin dan debu itu menuntunku, dan dia berbisik "Wahai sang pengais rasa, jangan pernah jemu untuk mendapatkan apa yang selama ini kamu cari". Senyuman pun terlihat diwajahku yang penuh dengan rasa bahagia.
Terbesit dalam hati kecil, "Apa yang selama ini kucari? termangu dalam
diam dalam beberapa saah, dan logikaku pun mulai mencari-cari padanan
kata yang pernah terlintas dalam angan-anganku, tak berapa lama kemudian
aku menemukan jawaban itu "..., Kesetian", mmm..memang kalimat ini yg
selama ini kucari.
0 Comments
Posting Komentar