Teman-teman lagi serius mendengarkan penjelasan hendra.

Pria ganteng yang sedang berbincang-bincang bersama Ricky, Tarmizi Pirngadi adalah sosok tokoh fenomenal. Bagaimana tidak, dia menjadi icon dalam setiap perbincangan, kevocalannya dalam setiap rapat menjadi pertimbangan bagi temen-temen yang lain. Ide-ide yang ditawarkan selalu saja berbeda dengan yang lain,  kepopulerannya tidak perlu diragukan lagi, baik untuk kalangan komunitas kerja kami maupun komunitas-komunitas yang berada dalam skup kabupaten.

Candaan serta guyonannya, yang kadang-kadang diluar kemampuan kami, selalu saja ada ide-ide lucu yang membuat seisi ruang rapat tertawa. Saya teringat ketika rapat dengan beberapa unsur Dinas Sosial Aceh Utara, Kabid, Sekretariat, Korkab dan Pendamping dengan salah satu Bank di Aula Pemberdayaan Perempuan Lhokseumawe. Rapat sangat alot mengenai pencairan Non Tunai untuk Keluarga Penerima Mamfaat di Aceh Utara, rapat dimulai pada jam 14.00 wib sampai dengan jam 17.00. Kebetulan kami saat itu agak sedikit terlambat datang untuk mengikuti rapat, dikarenakan Hendra sedang menunggu antrian diBank BTN lhokseumawe untuk membuat kartu ATM yang sudah outdate (kadaluwarsa). 

Setelah rapat usai dengan pihak bank, kemudian Pak Takdir dan Korkab melanjutkan agenda rapat selanjutnya mengenai pembuatan BPJS Ketenagakerjaan (BPSTK), memang kami ( Pendamping ) diwajibkan untuk membuat BPJSTK dan BPJS Kesehatan oleh Kementrian Sosial sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan didalam SK kami. Dan ini merupakan hal yang sangat bagus untuk mununjang kinerja kami, karena seringnya kita dilapangan, dua BPJS ini sangat urgen. Rapat terus berlangsung Korkab dan Pak Takdir menjelaskan tata cara pembuatan BPJSTK sekaligus pada saat itu disediakan formulir yang telah berkoordinasi dengan Ipah, dia merupakan salah satu karyawan BPJSTK.

Hendra, kebetulan dia duduk paling depan dekat dengan meja sekretariat dan korkab yang sedang menjelaskan tentang mekanisme pembuatan bpjstk. Saat itu rapat hampir selesai dan para pendamping sudah mulai bangun dari tempat duduknya, untuk mengambil formulir yang berada pas didepan diatas meja pak Takdir. Kemudian Hendra dengan gaya guyonannyan mengatakan kepada pak Takdir "Bang meusei bek tapeugot mandum, ek jeut?", "Kiban droe keuh Hendra!" Pak Takdir merasa kesal, karena statement hendra yang sangat ekstrim..yang lain ada yang tertawa melihat tingkah hendra dan ada juga yang melihat-melihat kedepan kenapa pak takdir kesal dengan pernyataan hendra. Kebetulan waktu itu saya duduk paling belakang, dan maju kedepan untuk mengambil formulir didepan pak takdir. Ketika sampai didepan,  "Kakalon sihendra pui ka ipeugah" ucap pak takdir kepada saya. Begitulah cerita singkat bahwa dia hendra ini menjadi sosok yang fenomenal, ada saja ide-ide yang diluar nalar kami dan kadang-kadang juga  bersebrangan dengan ide orang lain secara umum.

Kenapa tulisan ini saya angkat karena cerita ini lucu bagi saya sendiri, dalam melihat karakter hendra yang menjadi icon fenomenal, sebenarnya kami juga sering mendapati hal-hal lucu ketika kami berangkat dari lhoksukon dengan mobil  bersama temen-temen yang lain, didalam mobil ada saja hal-hal yang lucu, membuat seisi mobil tertawa.  Misalnya ketika Ricky menanyakan sesuatu kepada Hendra, Hendra pasti menjawab "Wate kutupui, kupeugah beh". Dan masih banyak lelucon-lelucon yang lain. Tulisan ini, saya tulis melihat dari satu sisi unik karakter hendra, ada sisi-sisi yang lain yang lebih fonomenal lagi sebagai seorang tokoh Aceh Utara.