![]() |
Murid di sekolah Nur Iskola |
Danube
dulunya adalah perbatasan lama Kekaisaran Romawi, dan sekarang mengalir melalui
10 negara, lebih banyak daripada sungai lainnya di dunia. Berasal dari Jerman,
Danube mengalir ke tenggara sejauh 2.860 km (1.780 mil), melewati atau
menyentuh perbatasan Austria, Slowakia, Hungaria, Kroasia, Serbia, Rumania,
Bulgaria, Moldova dan Ukraina sebelum mengosongkan Laut Hitam. Cekungan
drainasenya meluas menjadi sembilan negara lagi. Lembah Sungai Danube adalah
daerah yang paling banyak diarungi di Eropa, dan merupakan rumah bagi ratusan
spesies ikan, seperti pike, zander, huchen, wels lele, burbot dan tench. Hal
ini juga rumah bagi keragaman besar ikan mas dan sturgeon, serta salmon dan
ikan trout. Beberapa spesies ikan Euryhaline, seperti seabass Eropa, mollet,
dan belut, menghuni delta Danube dan bagian bawah sungai.
Dalam
perjalanan jazirah Islam kali ini, hati saya tertinggal di Budapes, sebuah kota
cantik yang terletak disamping danau Danu. Ibukota negara hungaria ini memang penuh pesona, tata
kotanya begitu rapi dan warganya mencintai kebersihan, tak lupa saya menjejakkan
kaki di kota hotere icon dari kota Budapes, disini para masyarakat dan wisatawan bisa mempelajari
tentang sejarah kepahlawan dan peninggalan masa kejayaan kerajaan hongaria.
Meski hidup dalam segala keterbatasan, Muslim Hongari
tidak pernah menyerah walaupun mereka hanya bermodalkan tiga Masjid, dan tidak ada
satupun sekolah Muslim disini, namun mereka terus tetap berikhtiar untuk memberikan pendidikan
Islam kepada anak-anak muslim.
Namun siapa sangka, saya bisa menemukan pemandangan anak-anak
muslim yang di riang bersekolah di Budapes, Nur Iskola adalah nama sekolah ini, bertempat
disebuah masjid. Anak-anak mempelajari Islam dan Al-Qur’an setiap hari sabtu
dan minggu, ada sejumlah kelas dengan mata pelajaran yang diajarkan disini
antara lain Bahasa Arab, Fiqih dan Dasar-Dasar Islam adalah beberap hal yang dipelajari oleh 50 murid disini, ada
yang paling kecil lima tahun sampai dengan remaja, namun mereka sudah menghafal
surat-surat pendek.
Kurikulum yang digunakan disekolah ini berasal dari Arab
saudi dan kepala sekolahnya pun langsung didatangkan dari arab saudi untuk mengajar tajwid disekolah ini. Sekolah ini juga memberi ruang kepada anak-anak muslim untuk saling
bersosialisasi dengan anak-anak muslim lainnya, karena hari senin sampai dengan
jum’at mereka harus bersekolah pada sekolah umum.
Islam di hungaria masih menduduki angka kecil, dibawah
1 % namun ini tak berarti jika melihat semangat anak-anak muslim yang bersekolah
di TPA Nur ini. Bel Istirahat berbunyi, menandakan waktu istirahat sudah
berbunyi. Anak bermain dengan riangnya pada saat mereka mengisi waktu istirahat
mereka.
Kemudian perjalanan saya lanjutkan ke sebuah kota Phet
sekitar 150 KM dari kota Budapes, menurut penuturan orang-orang disana, ada
sebuah Masjid peninggalan pada Khalifah Turkey Ustmani, penguasaan turkey selama
500 tahun dihungaria, tentunya meninggalkan sejarah, bahwa Islam pernah
berkuasa disini. Namun semua seakan sirna setelah kerajaran Austro Hungari berkuasa
dilanjutkan dengan pendudukan komunis, yang melenyapkan semua peninggalan masa
kerajaan Turkey Ustamani.
Tulisan diatas berasal Video Program Jazirah Islam Trans7
0 Comments
Posting Komentar