Pucuk dicinta ulam pun tiba,
peribahasa ini yang selalu di ucapkan oleh sebagian orang ternyata memang benar
adanya. Lebih kurang arti peribahasa tersebut adalah sebuah harapan yang
dicita-citakan akhirnya terwujud. Wanita berbalut hijab panjang, dengan gamis
yang sesuai untuk seukuran badan dia, akhirnya bertemu kembali di tempat yang
sama dengan waktu yang berbeda. Namanya Sarah.. nama yang selalu membekas dalam
ingatan ini ketika pertama berjumpa dengan dia dihalte yang sama.
Detak jantung begitu cepat antara
percaya dan tidak, bahwa sarah itu sudah berdiri persis di depan saya. Wajah
yang selalu tertunduk tak pernah menengadah keatas.. dalam pikiran yang
berkecamuk dan salah tingkat, terbesit dalam hati.. saya bertanya kepada diri
saya sendiri apakah benar seperti orang bilang bahwa ketika jantung berdebar
berjumpa dengan seorang perempuan itu tandanya jodoh..?
("Meunyoe ureung peugah
meunyoe meureumpok ngon ureung inong meubhak2 ate teuh, nyan tanda jih
jodoh..?"). Apa benar memang seperti itu ya..!
Saya mencoba memberanikan
diri untuk menegur sarah, pada saat itu juga mobil sudah berhenti pas didepan
halte, akhirnya sarah naik kemobil dan berlalu. apes memang kesempatan sudah
ada, saya sia-siakan...
0 Comments
Posting Komentar